Minggu, 03 April 2011

Filosofi Hujan "surat hati dari milyaran tetes hujan.."

  
:..Aku selalu bahagia saat hujan turun, karna aku dapat mengenangmu untukku sendiri.."

Sepenggal lagu diatas menemaniku menulis dikala hujan turun. Menulis apa yang lebih bermakna dari sekedar hujan, Menulis kata yang lebih bervolume dari pada hujan. Mendendangkan apa yang lebih dahsyat mengalun daripada alunan hujan. Menorehkan surat hati dari milyaran tetes hujan..

Errghh, ngelantur berlebihan dapat menyebabkan tulang anda cepat keropos (menurut dr.Nevykiani) :p

Apa sih hujan itu?
-Ciptaan Allah bu!
-Tetesan air dari atap bu! (--")
-Air yang turun dari langit bu!
-Awan yang mencair bu! (es?)
-Yang suka bikin banjir T.T (mangkannya jangan buang sampah sembarangan!)
-Suka bikin aku pilek (yes, same  w/ me :p)
yang pasti setiap orang punya banyak kata kata untuk hujan. yang jelas menurut internet yang aku baca, adalah :

Hujan..sebuah fenomena alam yang ajaib dari Sang Pencipta. berawal dari penguapan segala jenis air dari bumi, air sungai, air laut, air jamban, air comberan, air liur, bahkan keringat manusia yang ter epavorasi dan naik ke langit tinggi berkat bantuan matahari. Diatas dia mengalami pemadatan membentuk awan, yang lagi lagi karena dibantu ,kali ini oleh angin, dapat bergerak.Lama kelamaan awanpun membesar, bertemu aliran suhu dingin di atmosfer atas. Semakin berat, tidak mampu tertopang lagi sehingga akhirnya turun menjadi tetes tetes hujan…

____________________________________________________________

Lebih dalam lagi hujan yang menghujani hati Indonesia

Indonesia, negara yang menurut penulis super besar, dengan jumlah pulau belasan ribu, dan jumlah penduduk keempat terbesar ( menurut sensus 2000), dan kekayaan alam yang tak ternilai, semua ada,ya, semua…minyak?ada, gas alam?ada. tumbuhan langka?banyak, rempahrempah?berlimpah, logam mulia?banyak. Sungguh suatu anugrah yang tak ternilai dari Sang Pencipta

Mungkin sudah sangat banyak orang yang mencoba menulis dan menganalisis posisi Indonesia saat ini, di mata dunia dan di mata rakyatnya sendiri.Oleh karena itu penulis tidak akan coba menganalisis lagi,cukuplah karya orang banyak itu. Disini penulis hanya ingin memberi sedikit perenungan, atau lebih simple nya topik bahasan.

Mau dibawa kemana bangsa kita yang sangat kaya ini?
Apakah karena terlalu berat kandungan yang dikandung bangsa kita sehingga ia jatuh?ataukah karena terlalu banyak ragam macam penghuninya yang sulit untuk disatupadukan dalam bingkai ke Bhineka tunggal ika -an? saya menangkap bukan itu.Yang perlu kita semua, 230 jutaan rakyat Indonesia punyai adalah rasa memiliki. Apakah kita sudah merasa turut memiliki NKRI ini? seperti seorang pemilik barang yang merasa memiliki suatu barang, maka ia akan mencintainya dan menjaganya sebaik mungkin. Sadarkah kita bahwa dunia belum akan berakhir di zaman kita ?( meski kiamat tiada yang tahu).masih ada anak,cucu,buyut,cicit sampai ntah apa lagi namanya yang perlu untuk memiliki Indonesia ini juga, perlu untuk mengenal Indonesia,perlu untuk mencintai Indonesia sebagaimana kita mencintainya saat ini

Sadarlah saudara..masih ada waktu untuk memperbaikinya. Asal kita mau.Mau untuk merubah “hukum” yang berlaku di negara ini. “hukum” korupsi,”hukum” melanggar peraturan, “hukum” birokrasi yang bertele tele, “hukum” apatisme. Mari coba beri effort untuk perubahan. meski satu orang hanya memberi dampak terhadap perubahan sebanyak sepermilyar, maka 230 orang akan berdampak 230jutapermilyar. Lumayan untuk langkah awal…
Ubahlah “hukum” menjadi penegakan hukum.
Maukah anda semua, saudaraku sebangsa dan setanah air?
maukah anda bertekad untuk hidup bersih demi pemulihan bangsa ini?
maukah anda hidup sesuai fungsi anda, ekonom menjadi seorang ekonom, politikus menjadi politikus bukan poli tikus, tanaga ahli menjadi tenaga ahli yang benar2 tenaga ahli?
maukah anda mendoakan bangsa ini?
maukah anda menjadi setetes air hujan yang menyegarkan kekeringan dan kegersangan yang melanda?
akhir kata..penulis doakan semoga bermunculan tetes tetes air hujan kepada bangsa ini, bukan hujan air mata, tapi hujan air segar, hujan air perubahan, untuk Indonseia yang lebih baik. AMIN..
____________________________________________________________ 

Hujan, ga tau kenapa aku suka ngeliatin air hujan yang saling susul. Lucu, suka nge ibaratin aja kalau itu kita, tertib tapi cepat :). hemm hujan kadang kadang ngingetin aku sama seseorang yang lebih bermakna dari sekedar hujan. Hujan bisa bawa pikiran melayang ke beberapa kotak memori yang ada sebelumnya (ceileh).. Hujan juga bisa bikin aku berimajinasi tentang mimpiku yang someday, aku bakal raih itu semua (hihi, amin). Ahh hujan, jadilah penyegar jiwaku, jadilah sesuatu yang datang untuk mententramkan hati. Secangkir mocca hangat selalu menjadi jembatan antara hujan dan hatiku. Aku suka Hujan :*

dari hati :D :*

1 komentar: